Jumat, 20 Juli 2012

Sambut ramadhan di Filiphina


Ramadhan di negara Minoritas (Filiphina)
Bulan ramadhan adalah salah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim dan bulan yang di dalamnya banyak keutamaannya. Yupzz kali ini mari kita menengok kebudayaan negara sebelah. Filiphina. Bagaimanakah suasananya bulan ramadhan di negara berpulau-pulau. Simak yahh reportasenya (wkwkwkw J)
Di Filiphina, populasi muslim diperkirakan mencapai 8 persen dari populasi keseluruhan. Saat ini sebanyak 800 muslim Filiphina di Uni Emirat. Muslim Filiphina merupakan kelompok minoritas terutama di daerah ibukota Metro Manila yang dihuni oleh mayoritas umat kristiani. Warga muslim di Metro Manila merupakan kaum pendatang yang berasal dari wilayah kepulauan Mindanao di selatan yang mayoritas beragama islam. Sejak tahun 1924 satu komunitas muslim Filiphina telah berhasil mendirikan masjid di Pasig, daerah Timur Metro Manila. Akhirnya merek pindah ke Quiapo tidak jauh dari situ dan berdekatan dengan istana Malacanang.
            Filiphina mempunyai tradisi sendiri dalam menyambut datangnya bulan ramadhan. Bahkan jauh-jauh hari sebelum ramadhan mereka sudah sibuk menyiapkan berbagai kegiatan. Dua bulan sebelum bulan ramadhan, mereka mengumpulkan makanan untuk dikirimkan kepada mereka yag tidak mampu. Mereka berharap membantu yang kesulitan untuk menjalani puasa dan juga agar mereka dapat fokus menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Tidak hanya itu, dipihak lain mereka juga mengirimkan kurma, sajadah, mushaf al qur’an dalam jumlah besar.
            Menjelang memasuki ramadhan warga Filiphina saling memberi ucapan selamat menyambut bulan suci ramadhan. Warga non-muslim juga yang juga mengucapkan bagaikan suatu ucapan yang bersahabat. Walaupun mayoritas agama kristen, tapi perasaan bangga sebagai kaum muslim minoritas betul-betuk merasa dihargai.  
Saling tolong-menolong merupakan tradisi wajib yang dilakukan sesama muslim. Coba saja ya di Indonesia juga kayak gitu (kapan yaa J)
Tantangan paling besar puasa di Filiphina adalah menahan lapar,haus dan pandangan mata. Hari-hari di bulan ramadhan di Metro Manila hampir membuat orang dehidrasi, bayangkan saja suhu rata-rata ibukota ini 37o C bahkan sampai 40o C. (panas beudd yaa J). Untuk mengatasi rasa haus yang menyiksa, orang-orang tua mempunyai tips khusus. Agar tidak merasa haus di siang hari, maka setiap sehabis sahur mereka minum tiga teguk air dan meniatkan pada tegukan pertama untuk pagi, tegukan kedua untuk siang, dan tegukan ketiga untuk sore. Karena sudah menjadi sugesti maka tips ini cukup manjur. Namun kenyataannya pada saat berbuka puasa, rasa haus semakin menjadi-jadi.
Yang unik di sini,karena hawanya yang panas, maka dimana-mana banyak orang menjual handuk kecil dan sangat laris bagaikan menjual bakso bakar (wkwkwk J). Kebanyakan orang memakai handuk kecil dan diletakkan di krah baju. Jadi kalau keringatan mereka langsung bisa mengelapnya.